Jumat, 31 Januari 2014

Tugas Softskill Metode Penelitian



BAB I
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
Sebuah perusahaan pasti memiliki seorang manajer yang bertugas setiap harinya mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam lingkungan perusahaannya. Faktor yang mempengaruhi adalah seperti sumber daya, lingkungan, ketersediaan peralatan dan bahan baku. Untuk mecapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, biasanya manajer perusahaan tersebut menerapkan prinsip memkasimumkan laba yang didapat dengan meminimumkan biaya operasionalnya.
            Seiring dengan persaingan industri yang semakin pesat banyak masalah yang timbul yang disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, ketersediaan peralatan dan bahan baku. Sehingga perusaahaan harus menerapkan strategi agar kegiatan produksinya dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan keuntungan.
            PT. Intermas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi mebel seperti lemari, meja, kursi dan kusen untuk pintu. Bahan baku utama dalam proses pembuatan produk tersebut adalah kayu dengan kualitas yang baik. Ketersediaan dari kayu tersebut sangat terbatas yang disebabkan oleh kenaikan dari harga kayu tersebut dan biaya transportasi sekarang ini yang semakin tinggi.
            Untuk menanggulangi masalah yang akan timbul yang disebabkan oleh beberapa faktor, maka dilakukan cara untuk menggunakan bahan baku sebaik-baiknya sehingga dapat meningkatkan laba keuntungan. Cara yang dilakukan untuk meningkatkan laba adalah dengan cara programasi linear dengan metode simpleks. Penggunaan metode dapat menentukkan kombinasi yang tepat untuk penggunaan faktor produksi dari produk yang dibuat serta kombinasi dari produk yang dihasilkan. Program linier merupakan salah satu teknik penelitian operasional yang digunakan paling luas dan diketahui dengan baik dan berupa metode matematik yang berfungsi mengalokasikan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Program linier banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, industri, militer, dan sosial.

1.2            Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian yaitu, bagaimana cara meminimalkan biaya produksi dengan bahan baku yang terbatas, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan.

1.3       Pembatasan Masalah
   Berbagai hal yang menjadi bahan pertimbangan agar tidak menyimpang dari permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitisn ini yaitu sebagai berikut:
1.     Penelitian hanya dilakukan di PT. Intermas.
2.     Bahan baku yang digunakan hanya kayu.
3.     Produk yang dihasilkan dalam produksi hanya lemari, meja, kursi dan kusen untuk pintu.
4.     Metode yang digunakan hanya metode simpleks.

1.4       Tujuan Penulisan
   Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi dari input-input yang digunakan untuk memproduksi lemari, meja, kursi dan kusen untuk pintu dan menentukkan kombinasi yang optimal apakah produk yang dihasilkan dapat memberikan keuntungan yang maksimal.







BAB II
KAJIAN LITERATUR


2.1       Linear Programming 
Menurut Tjutju dan Ahmad Linear Programming  adalah suatu cara  untuk  menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber–sumber  yang  terbatas  diantara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara yang terbaik yang mungkin dilakukan.         
Dalam programasi linear dikenal dua jenis fungsi, yang digunakan untuk proses perhitungan. Berikut adalah fungsi yang digunakan dalam pemrograman linier: (Bustami, 2005)
1.   Fungsi tujuan adalah hubungan matematika linear yang menjelaskan tujuan perusahaan dalam terminologi vaiabel keputusan . Fungsi tujuan selalu mempunyai salah satu target yaitu memaksimumkan laba (≤) atau meminimumkan biaya memproduksi (≥).
2.   Fungsi batasan atau kendala, merupakan hubungan linear dari variabel-variabel keputusan, batasan-batasan menunjukkan keterbatasan perusahaan karenal lingkungannya.
         Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengubah bentuk permasalahan program linearyang belum standar ke dalam bentuk standar permasalahan program linear sesuai dengan 3 ketentuan, yaitu:
a)          Pembatas linear bertanda ”≤” dapat dijadikan suatu persamaan ”=” dengan cara menambahkan ruas kiri dari pembatas linear itu dengan slack variable (peubah penambah). Slack variable pada umumnya digunakan untuk mewakili jumlah kelebihan ruas kanan pembatas linear dibandingkan dengan ruas kirinya. Pada pembatas linear bertanda ”≤”, ruas kanan umumnya mewakili batas ketersediaan sumber daya sedangkan ruas kiri umumnya mewakili penggunaan sumber daya tersebut yang dibatasi oleh berbagai kegiatan yang berbeda (peubah) dari suatu model program linear sehingga slack variable dapat diartikan untuk mewakili jumlah sumber daya yang tidak dipergunakan.
b)          Pembatas linear bertanda ”≥” dapat dijadikan suatu persamaan ”=” dengan cara mengurangkan ruas kiri dari pembatas linear itu dengan surplus variable (peubah penambah negatif). Pada pembatas linear bertanda ”≥”, ruas kanan umumnya mewakili penetapan persyaratan spesifikasi minimum, sehingga surplus variable dapat diartikan untuk mewakili jumlah kelebihan sesuatu dibandingkan spesifikasi minimumnya.
c)          Ruas kanan dari suatu persamaan dapat dijadikan bilangan nonnegatif dengan cara mengalikan kedua ruas dengan -1.
d)          Arah pertidaksamaan berubah apabila kedua ruas dikalikan dengan =1.
e)          Pembatas linear dengan pertidaksamaan yang ruas kirinya berada dalam tanda mutlak dapat diubah menjadi dua pertidaksamaan.

            Pangestu  Subagyo  menguraikan  model  matematis  perumusan  masalah  umum  pengalokasian  sumber  daya  untuk  berbagai  kegiatan,  yang  disebut  dengan  model Linear Programming.  Model  linear  programming  ini  merupakan  bentuk  dan  susunan  dari  dalam  menyajikan  masalah-masalah  yang  akan  dipecahkan  dalam  teknik  linear  programming. Dalam  model  linear  programming  dikenalkan  dua  macam  “fungsi”,  yaitu  fungsi  tujuan  (objective function)  dan  fungsi-fungsi  batasan  (constraint  function).  Fungsi  tujuan  adalah  fungsi  yang  menggambarkan tujuanm atu sasaran didalam  permasalahan  linear  programming  yang  berkaitan dengan  pengaturan  secara  optimal  sumber  daya- sumber daya untuk  memperoleh  keuntungan maksimal atau biaya minimal. Pada umumnya nilai yang akan dioptimalkan dinyatakan sebagai Z.  Sedangkan  fungsi  batasan  merupakan  bentuk  penyajian  secara  matematis  batasan-batasan  kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan(Subagyo, dkk, 2000).



BAB III
METODE DAN DATA


3.1            Metode dan Data
Bab ini menjelakan mengenai data yang didapat dari permasalahan yang ada . Setelah didapatkan data dari kasus yang dihadapi maka dat tersebut diolah menggunakan metode yang dibahas berikut adalah penjelasannya.
A.    Permasalahan yang Dihadapi
            PT. Intermas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri mebel. Produk yang dihasilkan oleh perusaan tersebut adalah lemari, meja, kursi dan kusen. Dari produk yang dihasilkan menggunakan bahan baku yang sama yaitu, kayu. Proses pembuatan produk tersebut melewati proses pengolahan dengan menggunakan mesin. Mesin yang digunakan adalah mesin potong, serut, amplas, dan bobok.
               Proses pembuatan produk tersebut melewati tahapan dengan menggunakan mesin tersebut. Proses pembuatan lemari dikerjakan oleh mesin potong selama 30 menit, mesin serut selama 45 menit, mesin amplas selama 30 menit dan mesin bobok selama 30 menit. Untuk produk meja dikerjakan oleh mesin potong selama 15 menit, mesin serut selama 30 menit, mesin amplas selama 15 menit dan mesin bobok selama 15 menit. Untuk produk kursi dikerjakan oleh mesin potong selama 45 menit, mesin serut selama 60 menit, mesin amplas selama 30 menit dan mesin bobok selama 30 menit. Untuk produk kusen dikerjakan oleh mesin potong selama 15 menit, mesin serut selama 30 menit, mesin amplas selama 15 menit dan mesin bobok selama 15 menit.
               Jam kerja maksimum dari mesin potong adalah selama 6 jam, mesin serut selama 6 jam, mesin amplas selama 4 jam dan mesin bobok selama 3 jam. Laba yang dihasilkan dari produk tersebut adalah lemari sebesar Rp. 450000, meja sebesar Rp. 225000, kursi sebesar Rp. 120000 dan kusen sebesar Rp. 75000. PT. Intermas ingin mengetahui keuntungan maksimum yang dapat dihasilkan dari proses pembuatan produk tersebut.
Tabel Data Hasil Produksi PT.Intermas
Jenis Produk
Jenis Mesin
Laba
(Rp.)
Potong
Serut
Amplas
Bobok
Lemari
30
45
30
30
450000
Meja
15
30
15
15
225000
Kursi
45
60
30
30
120000
Kusen
15
30
15
15
78000

B.    Mengidentifikasi Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala
Berdasarkan data diatas maka dibuat perhitungan dengan menggunakan metode simpleks untuk memaksimalkan keuntungkan yang akan diperoleh dari produk yang dibuat. Berikut ini adalah perhitungan menggunakan metode simpleks dengan bentuk formulasi seperti di bawah ini:
Tujuan = Mencari nilai maksimum
Z =  450000 X1 + 225000 X2 +120000 X3 + 78000 X4
Kendala:
C1= 30x1 + 15x2 + 45 x3 +15 x4  £ 360
C2= 45x1 + 30 x2 + 60 x3 +30 x4  £ 360
C3= 30x1 + 15 x2 + 30 x3 +15 x4  £ 240
C4= 30x1 + 15 x2 + 30 x3 +15 x4  £ 180
Non negative Constrain:
X1, X2, X3, X4 ³ 0

Ket :
Zmaks    = Jumlah keuntungan keseluruhan dari produk yang dihasilkan
X1            = Produk lemari yang dihasilkan
X2            = Produk meja yang dihasilkan
X3            = Produk kursi yang dihasilkan
X4            = Produk kusen yang dihasilkan


C.          Menghitung Dengan Manual
Funsi Tujuan :
Z =  450000 X1 + 225000 X2 +120000 X3 + 78000 X4
C1= 30x1 + 15x2 + 45 x3 +15 x4  £ 360
C2= 45x1 + 30 x2 + 60 x3 +30 x4  £ 360
C3= 30x1 + 15 x2 + 30 x3 +15 x4  £ 240
C4= 30x1 + 15 x2 + 30 x3 +15 x4  £ 180
Mengubah tujuan menjadi fungsi kendala :
Z - 450000 X1 -225000 X2 – 120000 X3 – 780000 X4 =0
C1= 30x1 + 15x2 + 45 x3 +15 x4  + S1 = 360
C2= 45x1 + 30 x2 + 60 x3 +30 x4  + S2 = 360
C3= 30x1 + 15 x2 + 30 x3 +15 x4  + S3 = 240
  C4= 30x1 + 15 x2 + 30 x3 +15 x4  +   S4 = 180
Tabel Optimasi Petama

Z
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
S4
NK
I
Z
1
-450000
-225000
-120000
-78000
0
0
0
0
0

S1
0
30
15
45
15
1
0
0
0
360
12
S2
0
45
30
60
30
0
1
0
0
360
8
S3
0
30
15
30
15
0
0
1
0
240
8
S4
0
30
15
30
15
0
0
0
1
180
6

Menentukkan baris kunci baru
30 15 30 15 0 0 0 1 180 6
                                        30
1 0,5 1  0,5 0 0 0 1/30 6 6/30
Mengitung baris pertama
            -4500000  -225000  - 120000  -78000  0  0  0  0      0
-450000 (  1                ½         1              ½        0  0 0 1/30      6 ) -
    0                     0          330000     147000 0 0 0 150000  27000000



Menghitung baris kedua
              30  15   45  15   1  0  0  0   360
        30 (  1      ½   1    ½    0  0 0 1/30  6 )     -
       0     0  15  0     1  0  0  -1  180 
Menghitung baris ketiga
              45  30   60  30   0  1  0  0   360
        30 (  1      ½   1    ½    0  0 0 1/30  6 )     -
       0     7,5 15  7,5 0  1  0  -1,5 270 

 Menghitung baris ketiga
              30  15   30  15   0  0    1   0   360
        30 (  1      ½   1    ½    0  0   0 1/30  6 )   -
       0     0  0    0     0  0  1    -     60
Tabel Optimasi Kedua

Z
X1
X2
X3
X4
S1
S2
S3
S4
NK
I
Z
1
0
0
33000
147000
0
0
0
15000
2700000

S1
0
0
0
15
0
1
0
0
-1
180

S2
0
0
7,5
15
7,5
0
1
0
-1,5
270

S3
0
0
0
0
0
0
0
1
-1
60

X1
0
1
1/2
1
1/2
0
0
0
1/30
6


Berdasarkan perthitungan manual yang telah dilakukan maka diketahui nilai laba maksimum yang dapat diperolah perusahaan sebesar Rp. 2700000 dengan menjual barang lemari sebanyak 6 unit.