Minggu, 20 Januari 2013

Tugas Sosfskill Ilmu Sosial Dasar


Studi Kasus Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Aspek Positif & Negatif

Joko adalah seorang anak remaja yang tinggal dan besar dipedesaan yang ingin membantu perekonomian keluarganya didesa, dia bercita-cita ingin bekerja di kota. Karena dia berpandangan bahwa sebagian besar masyarakat pedesaan lebih tertarik untuk mencari nafkah di kota, karena di kota lebih luas lapangan kerjanya dan penghasilannya lebih besar daripada dari pada di desa. Karena pemikiran tersebut Joko untuk memutuskan untuk mengadu nasib kekota.
            Setelah dia tinggal bersama pamannya, dikota dia merasa heran karena masyarakat dikota kebiasaan warganya sangat jauh berbeda dengan kebiasaan warga didesa asalnya. Setelah dia bekerja disebuah pabrik dikatakan Joko merupakan pekerja yang ulet dan dapat mengatasi berbagai masalah, Joko mempunyai atasan bernama Frans. Frans adalah pemilik pabrik dimana joko bekerja yang dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan kota. Pada suatu ketika Frans memiliki banyak masalah yang belum terselesaikan. Karena dia mendengar omongan bahwa Joko adalah salah satu pekerjanya yang dapat memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya dengan baik dan dia berpendapat bahwa Joko adalah orang yang tepat untuk berbagi cerita agar dapat memberi saran untuk dapat memecahkan yang dihadapinya. Setelah bercerita panjang tentang masalah yang dihadapinya Joko memberikan saran kepada Frans untuk pergi kesuatu tempat untuk mebebaskan segala masalah yang dihadapinya sementara untuk menemukan solusi dari masalah yang diahadapinya karena menurut Joko kalau memecahkan masalah di suasana seperti dikota sukar untuk memecahkan maslaah yang dihadapi karena suasanya tidak setenang didesa dan Frans menerima pendapat tersebut.
            Setelah itu Frans bergegas untuk pergi kesuatu tempat yakni didaerah pedesaan yang dikelilingi gunung dengan suasana yang sejuk. Ditempat itu Frans merasa nyaman karena suasana yang tenang sehingga dapat mencari solusi untuk masalah yang dihadapinya, tapi ketika malam hari menghampiri Frans merasa suntuk karena kebiasaan yang berbeda dengan dikota dan dia memaklumi konsekuensi kalo pergi kepedesaan yang berbeda adat-istiadat dengan dikota karena kalau didesa apabila malam hari datang suasananya sangat sepi berbeda dengan suasana dikota kalau malam hari selalu ramai seperti siang hari. Setelah mendapatkan solusi untuk masalah yang dihadapinya. Frans memtuskan untuk kembali kekota dan mengucapkan terima kasih kapada Joko atas saran yang diberikannya.             
Jadi intinya, masyarakat perkotaan secara tidak langsung membutuhkan adanya masyarakat pedesaan, begitu pula dengan sebaliknya, masyarakat pedesaan juga membutuhkan keberadaan masyarakat perkotaan, meskipun keduanya memiliki perbedaan ciri-ciri dan aspek-aspek yang terdapat di dalam diri mereka. Keduanya memiliki aspek positif dan aspek negatif yang saling mempengaruhi keduanya dan saling berkesinambungan.

  
Studi Kasus Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Risma Alfian, bocah pasangan Suharsono (25) dan Siti Rohmah (24), sudah empat belas bulan tergolek lemah di atas tempat tidurnya. Kepalanya yang terus membesar membuat Risma tidak bisa bangun. Sejak umur satu bulan, Risma sudah divonis terkena hydrocephalus (kelebihan cairan di otak manusia sehingga kepala penderita semakin besar).
Bidan tempatnya menerima imunisasi, meminta Risma segera menjalani operasi atas kelainan kepalanya itu. Operasi tidak serta merta bisa dilakukan lantaran butuh biaya yang begitu besar untuk mendanainya. Bahkan dengan memiliki kartu Gakin yang diperolehnya dengan susah payah, juga tidak mampu bisa membawa Risma dalam perawatan medis. Risma ditolak RSCM lantaran tidak indikasi untuk dirawat.
Dari contoh kasus di atas dapat kita simpulkan bahwa Masyarakat kita sekarang ini tidak mampu berobat ke rumah sakit karena dirasakan biayanya sangat mahal. Pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin yang diselenggarakan oleh pemerintahpun belum menjangkau keseluruhan masyarakat.
Dari sekian banyak dokter spesialis di Indonesia, saya sangat yakin bahwa hanya segelintir persen yang benar-benar bisa diandalkan. Bobroknya moral dunia kedokteran sebenarnya sudah dimulai sejak awal proses bagaimana seseorang itu bisa masuk di fakultas kedokteran. Biaya kuliahnya aja udah selangit. Konon lagi mereka-mereka yang mengambil jalur ekstensi.
. Biayanya pasti lebih tinggi. Parahnya lagi bagi mereka yang berduit dan kuliah di kedokteran hanya untuk menjaga gengsi. Motivasi mahasiswanya juga berbeda-beda kan. Bayangin aja jika salah satu bidang paling vital di negeri ini, yaitu bidang kesehatan ditangani oleh lulusan fakultas kedokteran yang bermotivasi untuk,mendapatkan,uang
Pantas saja begitu mahalnya harga kesehatan di Indonesia. Kebanyakan dari mereka (saya tidak mengatakan semua), membuka praktek dan menetapkan tarif mahal kepada pasiennya agar bisa ”balik modal”. Tanpa peduli apakah pasien itu kaya atau miskin. Ini bukan hanya pendapat saya, tapi ini adalah pendapat publik. Pasien hanya dijadikan komoditas untuk memperkaya dokter.


Studi Kasus  Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarkat
            Pada sebuah daerah didaerah kalimantan terdapat PT. Kelapa Makmur yang bergerak dibidang perkebunan yakni, produksi kelapa sawit. PT tersebut memiliki lahan perkebunan dengan luas kurang lebih 10 hektare. Tak jauh dari lahan milik PT. Kelapa Makmur terdapat sebuah keluarga yang tinggal disekitar lahan milik tersebut yakni, keluarga besar Mahmudi. Keluarga Mahmudi mengklaim bahwa sebagian dari tanah milik PT. Kelapa Makmur adalah tanah warisan dari keluarga besarnya, sehingga menimbulkan konflik dan pertentangan antara keluarga Mahmudi dengan PT tersebut.
            PT. Kelapa Makmur untuk menjaga kegiatan produksi kelapanya setiap hari menyewa sekelompok preman untuk menjaga lahan yang disengketakan oleh kedua belah pihak, karena takut adanya aksi massa yang didalangi oleh keluarga Mahmudi yang merasa hak tanah miliknya diambil oleh orang lain. Karena perusahaan terebut dan keluaga Mahmudi saling mngeklaim bahwa tanah tersebut adalah hak mereka, maka terjadilah keributan antara massa yang dibawa oleh keluarga Mahmudi dengan preman yang disewa oleh PT. Kelapa Makmur.
            Ketika keributan pecah antara kedua belah pihak datanglah polisi untuk melerai dan menengahi perselisihan antara kedua belah pihak agar dapat mendapat solusi untuk kedua belah pihak dan terjadi kesepakatan bahwa kasus persengketaan tanah tersebut di bawa ke meja hijau untuk mengetahui solusinya.
            Kesimpulan dari kasus tersebut adalah konflik dan pertentangan antara kedua belah pihak yang tidak hanya merugikan keduanya,tetapi juga merugikan penduduk yang tinggal didaerah konflik dan hal ini sering kali terjadi di wilayah terpencil di daerah Indosnesia. 

Contoh Kasus Agama dan Konflik Masyarakat
            Ada suatu wilayah disuatu yang bernama pakit. Diwilayah tersebut terdapat sebuah kepercayaan atau aliran A yang dianggap benar dan ajarannya tidak menyimpang dan mayoritas wilayah pakit mengikuti aliran tersebut. Disatu sisi dari wilayah tersebut ada sebuah aliran yang menamakan aliran tersebut aliran S. Aliran tersebut dikatakan berbagai kalangan bahwa aliran tersebut adalah sesat karena menyimpang dari ajaran yang sebenarnya dan aliran S setiap hari selalu menjalakan akitivitasnya setiap hari sehingga menimbulkan kecemasan bagi aliran A bahwa nanti disuatu hari Aliran S makin banyak pengikutnya.
            Pada suatu ketika Aliran A mendatangi aliran S karena aliran A sudah resah dengan akitivitas yang dilakukan oleh aliran S. Aliran A menuntut aliran S untuk menghentikkan semua aktivitas yang dilakukannya setiap hari karena semua orang sudah mengaggap aliran S adalah sesat dan menuntut semua anggota aliran S untuk bertaubat dan mengikuti aliran A. Namun aliran S menolak ajakan tersebut.
            Akhirnya massa aliran A yang banyak marah dan mengahancurkan rumah ibadah milik aliran S dan merusak apa yang ada. Tak lama kemudian polisi dateng dan menghentikkan keributan tersebut.
            Akhirnya  setelah melakukan pembicaraan antara dan menjelaskan kepada ajaran aliran S adalah sesat sebagian besar anggota kelompok S bertaubat dan mengikuti aliran A yang benar dan sisanya anggota kelompok S yang tidak mau bertaubat dipindahkan oleh pemerintah daerah tersebut ketempat yang jauh agar tidak menimbulkan konflik.
            Itulah contoh studi kasua konflik agama dan masyarakat. Contohnya di indonesia adalah konflik agama Islam dengan aliran ahmadiyah yang sampai sekarang belum menemukan titik temu permasalahannya.